Negatif Ion | BioFir ION

Negatif Ion

Para peneliti mendapati bahwa udara yang mengandung listrik (atom Oksigen dengan ekstra elektron) yang kita hirup bisa meningkatkan suasana hati, energi dan kesehatan. Hal inilah yang kemudian lebih dikenal dengan kandungan negative ion atau ion negatif di udara.
Padahal pada jaman sekarang, perumahan modern dan bangunan perkantoran sangat jauh dari negative ion. Hal ini akibat dari penggunakan peralatan elektronik (komputer, alat-alat komunikasi, radio dan televisi), cahaya lampu, sistem ventilasi udara dan bahan-bahan bangunan modern yang mengandung banyak sekali
positive ion. Positive ion dapat membuat kita menjadi depresi. Positive ion merupakan penyebab produksi serotonin yang berlebihan.Serotonin adalah suatu zat kimia yang diproduksi oleh otak yang merupakan penghubung antara badan dengan mental, emosi dan tekanan psikologis. Kelebihan produksi serotonin ini bisa
menyebabkan seseorang susah tidur, hiperaktif, menderita kecemasan dan mengalami beberapa kasus depresi. Itulah yang menjadi alasan dibutuhkannya terapi menggunakan negative ion. Negative ion dikenal juga sebagai vitamin dalam udara. Negative ion merupakan elektron yang banyak kita jumpai di tempat-tempat alami misalnya di air terjun dan pegunungan. Kebutuhan negative ion tubuh 85% diserap melalui kulit
dan 15% kita hidup melalui pernapasan (penelitian oleh Dr. Arudoman dari Jerman yang dikenal dengan sebutan Prototype Plasma Membranes of  Dermal Reflectivity).
Penyelidikan ilmiah menunjukkan bahwa atmosfir yang mengandung negative ion bisa menyembuhkan penyakit maag, asma, depresi, sakit kepala, juga dapat meningkatkan kemampuan bekerja, mempertajam fungsi mental dan mengurangi tingkat kesalahan. Negative ion meningkatkan aliran oksigen ke dalam otak, resulting in higher alertness, mengurangi drowsiness dan memberi energi untuk mental. Negative ion juga melawan kuman di udara, mengurangi iritasi pernapasan yang menyebabkan bersin, batuk dan radang tenggorokan. Terapi dengan negative ion terbukti sukses dalam mengurangi kelebihan produksi serotonin, sehingga berhasil mengatasi beberapa kasus depresi.